Senin, 1 Februari 2021, pertemuan pertama di bulan kedua. Hari ini tim literasi melanjutkan pembahasan film social dilemma, kalau minggu lalu menulis pendapat mengenai film tersebut, hari ini kita belajar mengkritisi poin yang disampaikan dari video tersebut. Kali ini kami cukup berpikir keras untuk mencari kontranya, karena kebanyakan dari kami pro dengan pendapat reviewer. Setelah mendengar beberapa pendapat dari teman-teman, beberapa dari kami pun terpancing untuk berpendapat bahkan memberi kontra terhadap poin yang disampaikan oleh sang reviewer.
Berikut adalah 10 poin yang kami kritisi:
1. Tech industry is facing a problem, but they don't know what it is!
2. Social media is not the product, we are the product.
3. Capitalist sets our future.
4. Every action we made on social media is recorded.
5. Social media company knows how your mind works.
6. We are the lab rats of social media.
7. Technology always evolves but our brain doesn't.
8. You see what you want to see on social media.
9. False information makes more money than the truth.
10. In the end it's up to us.
Dalam Bahasa Indonesia, seperti ini:
1. Industri teknologi sedang menghadapi masalah, tetapi mereka tidak tahu apa itu!
2. Media sosial bukanlah produk, kita adalah produk.
3. Kapitalis menentukan masa depan kita.
4. Setiap tindakan yang kami lakukan di media sosial direkam.
5. Perusahaan media sosial tahu bagaimana pikiran Anda bekerja.
6. Kami adalah tikus laboratorium media sosial.
7. Teknologi selalu berkembang tetapi otak kita tidak.
8. Anda melihat apa yang ingin Anda lihat di media sosial.
9. Informasi palsu menghasilkan lebih banyak uang daripada kebenaran.
10. Akhirnya terserah kita.
Nomor yang dikritisi oleh kami yaitu nomor 1, 7, dan 8. Dari poin-poin yang kami kritisi, sempat menyinggung terkait VPN, autorisasi internet, pengawasan Internet, provider, dan user. Jangan sampai kita diperbudak oleh internet, tapi kita yang menguasai internet sebagai pendukung bagi diri kita.
Comments
Post a Comment