Media sosial ternyata membawa angin segar bagi semangat berkomunitas di tanah air. Berdasarkan pengamatan penulis, di tahun 2020 ketika pandemi membatasi gerak banyak orang, semangat berkomunitas justru bangkit dan merambahi eksistensi di dunia maya melalui gerakan-gerakan daring. Saya pernah membaca sebuah artikel yang menyatakan bahwa eksistensi manusia saat ini dapat dibagi menjadi dua: eksistensi nyata dan eksistensi maya. Dua-duanya sama diakui, dan bahkan seiring perkembangan zaman, eksistensi di dunia maya semakin penting demi pengakuan masyarakat. Konsep ini selaras pula dengan perkembangan eksistensi badan, komunitas, dan instansi: semuanya diakui sah dan resmi oleh masyarakat apabila memiliki akun di media sosial yang terverifikasi. Di tahun 2020 ketika pandemi membatasi gerak banyak orang, semangat berkomunitas justru bangkit. Sebut saja komunitas badan amal, komunitas belajar daring, komunitas seni, komunitas psikologi, dan komunitas-komunitas lainnya. Mulai dari...